Cara pembuatan animasi secara konvensional, dengan animasi frame demi frame, pergerakan ilusi dibuat dengan membuat film gambar tangan dan memainkan gambar dibelakang layar dengan kecepatan tinggi, umumnya 14-39 frame/detik. Dalam digital animation, seni diciptakan dengan menggunakan program-program komputer, frame demi frame, kemudian direkam, di edit, dan diputar ulang.
Teknik animasi komputer bersifat realtime, dimana frame dibuat menggunakan komputer dan langsung ditampilkan pada layar monitor. Teknik ini menghilangkan langkah merekam gambar digital; bagaimanapun animasi realtime tidak memproduksi kualitas baik atau hasil yang detail. ini lebih cocok untuk membuat animasi dalam video game.
Teknik animasi
Dalam membuat animasi terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Teknik itu terbagi dari yang mudah sampai yang sulit. Dalam bahasan ini akan dibahas teknik-teknik yang dapat dilakukan.
1. Digital 3D
Model animasi 3D dimanipulasi oleh seorang animator. Animasi yang dibuat dari software komputer, menggunakan beberapa teknik yang dapat diaplikasikan seperti formula matematika (gravitasi, koordinat), melakukan simulasi untuk rambut atau bulu-bulu, melakukan berbagai efek seperti air dan api, dan menggunakan motion capture sehingga animasi yang dibuat terlihat sangat mirip dengan yang aslinya dan dapat dilihat dari berbagai sudut. Animasi 3D banyak dipakai dalam film-film layar lebar dengan menampilkan efek-efek luar biasa.
2. Collage
Collage (dari bahasa perancis: coller, yang artinya lem) adalah sebuah hasil kerja dari seni formal, digunakan dalam visual arts, dibuat dari susunan bentuk yang berbeda-beda untuk membuat suatu hasil baru yang utuh.
Collage termasuk klipping koran, pita, potongan dari kertas buatan tangan, porsi artwork yang lain, fotografi dan objek lain yg ditemukan, di tempelkan dalam satu kertas atau kanvas. Asal muasal collage dapat ditemukan dari ratusan tahun lalu, tapi teknik ini dikemukakan kembali pada awal abad 20 sebagai bentuk seni.
3. Stopmotion
Stop motion (atau frame-by-frame) adalah sebuah teknik animasi untuk memanipulasi suatu obyek yang terlihat bergerak dengan sendirinya. Obyek ini bergerak sedikit demi sedikit dengan frame fotografi, membuat suatu ilusi gerakan saat frame-frame tersebut dimainkan secara berulang-ulang. Figur dari bahan tanah liat sering menjadi bahan animasi stop motion, dikenal juga sebagai claymation untuk kemudahan dalam memposisikan kembali.
4. Rotoscoping
Rotoscoping adalah teknik animasi dimana animator mengambil gerakan nyata suatu dari film, secara frame by frame, dan digunakan untuk film animasi. Awalnya, pre-rekaman film live action, gambar yang diproyeksikan ke sebuah panel kaca yang beku dan digambar ulang oleh animator. Peralatan proyeksi ini disebut peralatan rotoscope, walaupun perangkat ini telah digantikan oleh komputer dalam beberapa tahun terakhir. Dalam industri efek visual, istilah rotoscoping merujuk kepada teknik secara manual dalam piringan live-action agar dapat dikomposisikan dalam background lain.
5. Digital 2D
Figur animasi 2D diuat dan/atau diedit dengan computer yang menggunakan grafik bitmap 2D atau dibuat dan diedit dengan 2D vector grafik. Termasuk versi otomatis komputerisasi dari tradisional teknik animasi seperti tweening, morphing, onion skinning, dan interpolasi rotoscoping
sumber : google.com
No comments:
Post a Comment